Rabu, 20 Agustus 2008

Seperti pria, wanita juga beresiko terkena penyakit jantung...

Dulu dipersepsikan, penderita penyakit jantung "didominasi" kaum pria. Artinya, laki-laki lebih beresiko besar terkena penyakit penyebab kematian utama di dunia ini di banding wanita. Ternyata saat ini fakta menunjukkan, wanita beresiko sama besar dengan pria.
Semula 60% wanita di dunia menganggap kanker payudara sebagai ancman utama penyebab kematian pada kaumnya. Ternyata hasil riset Federasi Jantung Sedunia menemukan, penyakit jantung 18 kali lebih membahayakan jiwa wanita. Selain itu, temuan lain, dulu penyakit jantung baru menyerang wanita setelah ia memasuki masa menopause. Namun, perubahan pola dan gaya hidup tidak sehat saat ini menyerang wanita pada usia produktif.
Memang kecil kemungkinan wanita terkena serangan jantung sebelum menopause, kira-kira 1:7 karena wanita dilindungi hormon estrogen. Setelah menopause, saat hormon estrogen turun, kemungkinan wanita terkena serangan jantung sama dengan pria yakni 1:1. Namun jangan lengah, sebelum menopause pun wanita bisa terkena serangan jantung bila gaya hidupnya tidak sehat, seperti merokok, tidak teratur berolahraga, kegemukan, stress, mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh serta rendah serat.
>> Waspadai nyeri di dada
Seringkali serangan jantung berkhir dengan kematian. Padahal jika kita waspadai, penyakit jantung bisa dikenali dengan melihat gejalanya. Waspadai jika sedang beraktivitas, ditemui gejala awal seperti rasa sakit seperti ditusuk jarum, tersayat, tertekan atau terasa berat di dada kiri.
Gejala ini bisa menjalar ke leher membuat leher seperti tercekik, lalu lari ke punggung dan tangan kiri. Kadang disertai mual, muntah dan berkeringat dingin. Biasanya penderita merasakan gejala ini saat melakukan kegiatan, misalnya berjalan kaki, naik tangga, berolahraga, sedang emosional atau bahkan saat sedang mandi air dingin.
Tentu gejala-gejala ini harus segera diatasi, karena bisa mengganggu aktivitas di usia produktif. Periksakan diri ke dokter ahli jantung untuk didiagnosa dan diobati. Tidak semua penyakit jantung harus dioperasi, jika tidak terlalu parah pasien hanya mengkonsumsi obat-obatan.
Pasien yang datang dengan keluhan akan diperiksa fisiknya, ECG, USG dan rontgen. Jika ada kecurigaan ke arah penyakit jantung, diadakan pemeriksaan lanjutan, yaitu kateterisasi jantung. Untuk mengetahui derajat keparahan penyakitnya dan bisa diambil tindakn pengobatan, apakah cukup menggunakan obat-obatan, dibalon atau harus dioperasi.
>> Tidak harus operasi
Secara medis, penyakit jantung dikelompokkan menjadi 2 macam : penyakit jantung koroner dan penyakit jantung akibat faktor genetik (bawaan).
Penyakit jantung koroner timbul jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung. penyebebnya, pola makan dan asupan gizi yang tidak seimbang. Makanan mengandung banyak lemak jenuh seperti daging merah, keju atau makanan cepat saji dapat mempertinggi kadar kolesterol dalam darah, yang memudahkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada jantung.
Sedangkan faktor genetik (bawaan) ditemukan sejak bayi. Berat ringannya penyakit jantung ini tergantung keadaan pembuluh darah. Melalui pemeriksaan jantung bisa diketahui berat atau ringannya penyakit. Jika penyempitannya di bawah 60% cukup mengunakan obat-obatan, namun jika mencapai diatas 60%, pembuluh darah harus di buka dengan operasi by pass atau di balon.
>> Bergaya hidup sehat
Sangat berat resiko penyakit jantung, karena bisa menghambat aktivitasnya secara keseluruhan. untuk itu, lakukan upaya pencegahan.
Berikut tips yang patut disimak untuk menjaga kesehatan jantung sehingga hidup kita makin produktif dan bahagia :
# sekarang juga terapkan pola makan gizi seimbang. konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat seperti ikan dan sayur mayur.
# hentikan kebiasaan merokok, karena zat beracun dalam rokok menurunkan fungsi kerja jantung.
# hindari stress, karena faktor psikologis berdampak besar pada kesehatan.
# awasi tekanan darah dengan rajin memeriksakan ke dokter.
# berolahraga teratur sehingga aliran darah lancar.